Apakah kamu tertarik untuk belajar fotografi? Tidak cuma asal jepret, namun ada Istilah-Istilah Teknik Fotografi yang mesti kamu kuasai untuk menyadari langkah memaksimalkan kameramu, entah itu kamera profesional layaknya DSLR, mirrorless, atau kamera HP. Di artikel ini, kamu bisa belajar mengenai lebih dari satu makna fotografi yang kamu harus pahami. – Ini Dia Istilah Teknik
Fotografi berasal berasal dari bahasa Yunani, “photos” yang artinya cahaya dan “grafo” yang melukis atau menulis. Jadi, fotografi artinya menulis atau melukis gunakan cahaya. Secara tekhnis pun benar, sebuah kamera yang biasanya menangkap momen di di dalam sepersekian detik tidak bisa menangkap gambar dengan baik tanpa cahaya yang memadai. Mari kita lanjut Instilah-Istilah Teknik Fotografi apa saja :
Istilah-Istilah Teknik Fotografi Yang Baik Dan Benar Untuk Kamu Pelajari
Isi Konten
Exposure
Ini adalah makna yang mesti kamu pahami kala belajar fotografi. Bahasa Inggris berasal dari “pajanan” ini adalah makna yang mengacu pada banyaknya sinar yang masuk ke di dalam kamera. Exposure adalah kombinasi berasal dari tiga elemen pengatur sinar alias Exposure Triangle, yakni aperture, shutter speed, dan ISO/ASA.
Di tiap kamera digital, ada lightmeter yang dapat mengukur seberapa tinggi atau rendah exposure yang dapat di tangkap gambar.
Aperture
Panduan fotografi setelah itu adalah “Aperture” atau focal length (f) yang terdapat di dalam lensa, fungsinya adalah untuk mengontrol banyaknya sinar yang masuk melalui lensa menuju sensor. Aperture bersama dengan nilai besar besar dapat sangat barangkali banyaknya sinar yang masuk. Sebaliknya, aperture/bukaan kecil dapat kurangi kuantitas sinar yang masuk.
Mengetahui bagaimana aperture dapat memengaruhi hasil tangkapan gambar merupakan tidak benar satu anggota paling penting kala belajar fotografi. Bagaimana tidak, aperture dapat memengaruhi:
- Jumlah sinar masuk
- Depth of field (DOF)nya
- Kecepatan lensa menangkap gambar
- Ketajaman berasal dari gambar
- Vignetting-nya
Angka bersama dengan satuan ‘f’ pada pemanfaatan aperture merupakan nilai yang perlihatkan diameter aperture. Angka inilah yang jadi anggota penting untuk jelas bagaimana aperture dan eksposur dapat bekerja. Ada lebih dari satu angka aperture yang umumnya terkandung di dalam lensa kamera, yaitu:
- f/1.4
- f/2
- f/2.8
- f/4
- f/5.6
- f/8
- f/11
- f/16
- f/22
Angka di atas adalah angka pecahan, maka jadi besar nilai angka sesudah garis miring (/), berarti nilai ‘f’ jadi jadi kecil, yang berarti pula sinar yang masuk dapat jadi banyak dan DOF dapat bertambah sehingga gambar yang berada di belakang objek utama dapat nampak jadi buram.
Shutter Speed
Shutter speed atau “kecepatan rana” pilih seberapa lama sensor kamera dapat menangkap cahaya. Semakin lama sensor menangkap cahaya, dapat jadi banyak sinar yang tertangkap dan gambar yang terekam, berarti gambar-gambar yang direkam dapat menyatu sehingga gambar nampak lebih buram, tapi terang.
Semakin lama shutter terbuka, dapat lebih banyak sinar di tangkap oleh sensor.
Shutter ber wujud layaknya bilah yang dapat terhubung dan menutup di dalam kala cepat. Shutter speed bersama dengan nilai rendah berarti miliki kecepatan yang tinggi dan dapat membuahkan foto bersama dengan objek freeze atau tidak bergerak.
Sebaliknya, shutter speed bersama dengan nilai tinggi berarti miliki kecepatan yang lebih lambat sehingga gambar yang di tangkap dapat nampak lebih buram.
Ada pula skala untuk kecepatan shutter (mirip layaknya pada aperture). Berikut adalah contohnya di dalam detik:
1/16000, 1/8000, 1/4000, 1/2000, 1/1000, 1/500, 1/250, 1/125, 1/60, 1/30, 1/15, 1/8, 1/4, 1/2, 1, 2, 4, 8, 16.
Selain lebih dari satu angka di atas, ada pula makna “Bulb” yang memungkinkanmu pilih sendiri, seberapa lama kamera dapat merekam gambar. Kata “rekam” di sini bukan berarti video, tapi hasil tangkapan kamera di dalam wujud gambar.
Biasanya, tehnik Bulb di gunakan untuk memotret objek bersama dengan pendar sinar yang sangat minim, layaknya galaksi Bima Sakti atau bintang. – Ini Dia Istilah Teknik
ISO
ISO merupakan ukuran kecepatan film atau sensitivitas kamera pada cahaya. Di kamera digital, ISO memengaruhi sensor, tapi di kamera film makna yang di gunakan adalah ‘ASA’. Sederhananya, jadi rendah nilai ISO cahayanya dapat jadi redup tapi sinar dapat jadi terang jikalau nilai ISO jadi tinggi.
Tidak serupa layaknya aperture atau shutter speed, tidak ada skala bersama dengan angka pecahan di ISO, semacam 1/3.
Jika sinar di kurang lebih tempatmu menyita gambar tidak sangat gelap dan udah memadai memadai, maka kamu dapat pakai nilai ISO yang rendah.
Namun, jikalau kamu berada di dalam ruangan atau wilayah foto bersama dengan minim cahaya, kamu dapat menambah angka ISO sampai mencukupi. Jika selalu kurang, kamu dapat sesuaikan pencahayaan pakai aperture dan shutter speed sehingga dapat mendapatkan sinar yang memadai.
Kesimpulan
Empat makna tehnis fotografi di atas sanggup anda jadikan dasar waktu belajar mengenai fotografi. Meski begitu, teori saja tidak cukup, anda perlu punyai normalitas menggunakan kamera untuk mempraktikkan teknik di atas. Sebab, kalau anda hanya mempelajari teori saja tidak ada gunanya dan hanya sanggup membuatmu pusing mempelajari soal fotografi. – Ini Dia Istilah Teknik
Add a Comment